Selasa, 25 April 2017

Tugas 5 Perekonomian Indonesia

Teori Perdagangan Internasional Dalam Kondisi Globalisasi

Didalam kondisi globalisasi dewasa ini menurut saya teori perdagangan internasional masih sangat dibutuhkan. Karena diera globalisasi ini atau kebebasan,dimana setiap Negara didalam melakukan perdagangan tidak lagi dibatasi oleh batas teritorial, maka kita dituntut untuk mampu berkompetisi dan berinovasi agar dapat bertahan dan tidak terpuruk dalam era globalisasi dan salah satu teori perdagangan internasional yang perlu kita terapkan adalah dari: Adam Smith (teori keunggulan mutlak),yaitu Negara akan memperoleh keunggulan mutlak,dikarenakan Negara tersebut mampu memproduksi barang dan jasa dengan biaya lebih rendah dari Negara lain. Maupun teori dari Ricardian (kelebihan komparatif), yaitu Negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi.
dari kedua teori
tersebut kita akan gabungkan, bahwa kita akan memproduksi barang dan jasa dengan biaya relative rendah, tetapi dengan kualitas baik dan benar-benar mempunyai keunggulan baik kualitas maupun kuantitas.

Mata Uang US Dolar Menjadi Ukuran atau Standar Pembayaran Internasional
Itu dikarenakan dimulai dari perjanjian Bretton Woods setelah Perang Dunia 2 perjanjian untuk menggunakan emas sebagai standar global nilai mata uang. Pada akhir perang dunia ke-2, negara-negara Eropa dan dunia mengalami kehancuran ekonomi. Mereka jatuh miskin bahkan tidak berdaya sekalipun untuk membangun negaranya kembali. Di tengah kondisi seperti itu, Amerika Serikat yang tidak ikut jatuh miskin memutuskan untuk membantu negara-negara tersebut dalam bentuk memberikan hutang atau pinjaman. Pinjaman tersebut dalam bentuk mata uang dolar. Dan sebagai jaminannya, negara-negara yang mau hutang harus menyerahkan emas kepada Amerika Serikat. Dengan begitu otomatis Amerika hampir menguasai emas seluruh dunia. Secara praktis, pasti jadilah dolar yang disokong emas dan dolar pula lah yang saat itu dipercaya sebagai mata uang. Dan Untuk menjadi mata uang internasional dibutuhkan pemilik yang kuat,dan hingga saat ini saya rasa hanya Amerika serikat dengan US Dolarnya lah yang merupakan Negara Terkuat, stabilitas Politik,Ekonomi,dan keamanannya terjaga. Walaupun Ekonominya mulai diimbangi Tiongkok,tapi tidak semudah itu menggeser US Dolar karena jika hanya Kuat Mata Uangnya saja tanpa diimbangi kondisi Negara yang Stabil,semua akan sia-sia.Karena menjadi Mata Uang Internasional dibutuhkan Kepercayaan Dunia,agar Dunia mau menggunakannya,itulah menurut saya mengapa sampai kini US Dolar masih menjadi ukuran standar pembayaran Internasional.
Secara ekonomi Euro bisa saja menggantikan Dolar, karena Euro memiliki kapasitas yang cukup besar dalam siklus perdagangan, investasi dan perekonomian internasional. Secara internal nilai tukar Euro yang begitu kuat setidaknya mampu mendorong investor untuk memperbanyak investasinya. Serta keberhasilan cost and benefit Euro pun telah banyak dirasakan oleh beberapa anggotanya, meskipun diantaranya masih harus menyesuaikan. Dan secara Politis saya rasa masih cukup meragukan bahwa Euro mampu menjadi mata uang alternatif mengantikan US Dolar, karena mencari mata uang alternatif bukan hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis,namun factor Politis akan tetap menjadi kekuatan dan legalitas dalam hubungan ekonomi politis.dan dalam teori keuangan internasional uang tidak hanya dianggap sebagai alat tukar dalam kepentingan ekonomi semata,namun sebagai alat untuk membentuk hegemoni,untuk mengendalikan interaksi struktur-struktur politik.dalam hal ini yang diperlukan adalah Political will dari negaraa/komunitas pemilik mata uang.
Prospek Rupiah bisa mendunia apabila untuk jangka pendek mungkin Rupiah belum bisa berbuat apa-apa, tapi tidak menutup kemungkinan kelak Rupiah bisa menjadi mata uang dunia, asalkan ada peningkatan dan kestabilan kesejahteraan ekonomi serta didukung oleh kemajuan negara dan SDM yang ada di dalamnya dan semua itu bisa terlaksana jika ada komitmen dan dukungan dari semua komponen Bangsa.

Sumber :
https://bopeng45blog.wordpress.com/2016/07/03/soal-dan-jawaban-perdagangan-internasional/ ( 25 April 2017, Pukul 19.45)

0 komentar:

Posting Komentar